Sejarah
Kalurahan Ringinharjo di Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari gabungan beberapa padukuhan. Nama "Ringinharjo" berasal dari dua kata: "Ringin" yang berarti pohon beringin, dan "Harjo" yang berarti sejahtera. Pohon beringin yang besar dan meneduhkan di Kalurahan ini dianggap sebagai simbol kesejahteraan.
Sejarah Kalurahan ini dimulai dari perpindahan pemerintahan Desa Bantulkarang yang berpindah dari Dusun Bantulkarang ke Jetak dan kemudian ke Soropaten, lokasi Kantor Kalurahan saat ini. Perpindahan ini ditandai dengan perayaan arak-arakan membawa pohon beringin yang ditanam di tanah milik Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pohon beringin tersebut kemudian dikenal sebagai "Kyai Daruno Mulyo" setelah diberi nama oleh Kraton Yogyakarta pada tahun 2011, dan peristiwa ini dirayakan dengan Grebeg Ketupat.
Pendirian Kalurahan Ringinharjo juga terkait dengan jejak sejarah dan syiar agama Islam oleh Sunan Kalijaga dan Sunan Geseng, di mana lokasi penanaman pohon beringin tersebut menjadi petilasan.